BONDOWOSO - Danrem 083/Bdj diwakili oleh Kasiter Korem 083/Bdj Letkol Czi Simon Mangampa menghadiri pembukaan TMMD Ke-116 TA. 2023 di wilayah Kodim 0822/Bondowoso bertempat dilapangan bola Desa Kerang Kec. Sukosari Kab. Bondowoso, Rabu (10/5/2023).
Dalam sambutannya sebagai Irup dalam Pembukaan TMMD Ke-116 TA. 2023 Bupati Bondowoso, Drs. KH. Salwa Arifin, menyatakan TMMD kali menggusung tema "Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI - RAKYAT Semakin Kuat". Hal tersebut selaras dengan program terpadu antara TNI, Pemerintah daerah serta masyarakat, yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah. Yang merupakan bentuk kebersamaan dalam wujud gotong royong antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dapat membangkitkan, serta mendorong percepatan pembangunan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa.
Untuk menyukseskan kegiatan TMMD ini, saya meminta kepada perangkat daerah yang terlibat untuk dapat mendukung kegiatan ini dengan semaksimal mungkin. Tentunya keberhasilan program TMMD ini tidak lepas dari partisipasi aktif, dan kerja kolaborasi dari seluruh komponen masyarakat.
Terakhir saya berharap, apa yang dihasilkan dalam program TMMD tahun ini, dapat memberikan manfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Sukosari, " jelasnya.
Secara terpisah Kasiter Korem 083/Bdj Letkol Inf Simon Mangampa yang mewakili Danrem 083/Bdj, menyampaikan personel yang terlibat TMMD Ke-116 TA. 2023 di wilayah Kodim 0822 Bondowoso sejumlah 150 orang dari Satuan TNI-AD, TNI - AU , TNI-AL, Polri dan Pemda Bondowoso. Dengan sasaran fisik antara lain pembangunan gapura 4 unit, pos kamling 4 unit, rehap mushola 2 unit, pavingisasi 2 sasaran, pengerasan jalan 2 sasaran, rekrontruksi jalan 2 sasaran, pembuatan penahan bahu jalan 1 sasaran, bedah rumah 10 unit
9, kolam terpal 3 unit dan pembuatan MCK 2 unit. Serta sasaran non fisik dalam bentuk penyuluhan/sosialisasi dan Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat.
TMMD yang berlangsung selama 30 hari ini diharapkan dapat menjalin komunikasi yang semakin erat antara TNI dengan masyarakat. Selain itu, pembangunan fisik yang merupakan pembangunan sarana umum dan sarana sosial tidak hanya sebagai bentuk simbolis semata melainkan perlu pembangunan mental spiritual menyadarkan dan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan.
Sarana fisik akan cepat rusak kembali bila masyarakat tidak merawat dan menggunakan sesuai peruntukannya. Selain itu, sebagai contoh pembangunan jalan yang bila hanya sebagai sarana saja namun tidak dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi setempat maka akan kurang bermakna.
Tentunya, pembekalan keterampilan masyarakat dengan mengembangkan potensi wilayah agar dapat mengolah, mengembangkan menjadi potensi yang bernilai ekonomi tinggi. Kesetaraan desa dengan desa lainnya akan tercapai sekaligus mendekatkan diri sebagai desa otonom dan mandiri. (Penrem 083/Bdj)