SURABAYA, - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay mulai melakukan gebrakan melalui beberapa program yang saat ini digagas oleh dirinya.
Beberapa program itu, disampaikan oleh Pangdam melalui kegiatan entry briefing yang dihadiri oleh sejumlah Kabalak dan para Dansat di wilayah teritorial Kodam V/Brawijaya. Jumat (29/12/2023).
Salah satu program itu, adalah PRIMA. Program itu kepanjangan dari Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif.
“Sehingga, para Kabalak dan Dansat bisa mengimplementasikan kebijakan ini, serta memberikan manfaat langsung pada Satuan dan masyarakat, ” ucap Mayjen TNI Rafael Granada.
Tak hanya itu saja, soal netralitas TNI pun tak luput dibahas oleh Pangdam dalam pertemuan yang digelar di Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Mayjen TNI Rafael menegaskan jika berbagai sanksi bakal menanti prajurit yang kedapatan melanggar soal aturan netralitas TNI dalam ajang Pemilu 2024 mendatang.
“Prajurit yang terbukti melanggar netraliras, akan dikenai hukuman. Baik hukuman pidana, atau disiplin. Sesuai pertimbangan Ankum, ” tegasnya.
Pangdam berharap, keberadaan prajurit Kodam Brawijaya harus bisa memberikan manfaat maupun kontribusi positif untuk masyarakat. “Prajurit Kodam Brawijaya harus punya ide, inisiatif, kreatif, inovatif dan berani, ” bebernya.