SURABAYA, - Meningkatkan sinergitas dalam lingkup industri maritim Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT Galangan Kapal Madura (Gapura) mendiskusikan manajemen dan perawatan perkapalan untuk menunjang ekonomi kemaritiman Indonesia. Dikemas dalam bentuk sharing knowlegde, acara ini bertempat di Gedung National Ship Design and Engineering Center (NaSDEC) ITS selama dua hari, mulai Rabu (27/7/2022).
Bertemakan Synergizing Maritime Industry Ship Maintenance Management, kegiatan ini dihadiri Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng, Direktur Operasi PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Mohamad Cholil, dan Presiden Direktur PT Gapura Ir Thomas Rhemus Prawiro serta Kepala Cabang BKI Surabaya Arif Nurtjahjo ST dan BKI Samarinda Ir Imam Kusnandar. Hadir pula 35 pemilik kapal yang berasal dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Mohamad Cholil menyampaikan pentingnya sinergitas antarpelaku di bidang kemaritiman. Lelaki yang biasa disapa Cholil ini mengungkapkan, sebagai pelaku krusial dalam kelaiklautan di Indonesia, BKI hadir menjadi penghubung pihak-pihak dalam sektor kemaritiman di Indonesia.
Lebih jelas, Cholil memaparkan, dalam meningkatkan kelaiklautan kapal perlu adanya kolaborasi yang baik antara lima pihak. Yakni meliputi pemerintah, pemilik kapal, galangan, badan klasifikasi, dan pihak asuransi. “Dengan adanya dukungan ITS dalam acara ini, semoga mampu meningkatkan sinergitas pelaku-pelaku kemaritiman di Indonesia, ” tandasnya optimistis.
Baca juga:
Bappenas Apresiasi SDGs Center UNAIR
|
Selaras dengan hal tersebut, Rektor ITS menambahkan pentingnya bergandeng tangan dalam menyelesaikan masalah. Dalam hal ini yang dimaksud lelaki yang akrab disapa Ashari ini adalah dengan membangkitkan sektor kemaritiman yang terdampak dua tahun terakhir akibat serangan pandemi Covid-19.
Sementara itu, tiga kepala departemen dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS pun memberikan pemaparan masing-masing dalam acara ini. Pemaparannya seputar manajemen perawatan kapal dari perihal badan dan mesin kapal hingga dokumen penjadwalan dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) reparasi kapal. “Semoga acara ini dapat menambah pemahaman dan kelancaran jalan ekonomi kemaritiman, ” harap Ashari. (HUMAS ITS)
Reporter: Gandhi Kesuma