KEDIRI – Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) lagi-lagi berikan konstribusinya kepada masyarakat. Kali ini dalam rangka memperingati dies natalis FF yang ke-59, Prof Dr Suko Hardjono MS Apt bersama tim melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) kepada Paguyuban Tahu Tinalan di Kota Kediri pada Jumat (15/7/2022).
Pengmas tersebut dilaksanakan lantaran melihat realita sosial pengrajin tahu di Kota Kediri. Prof Suko dan tim menilai, para pengrajin perlu melakukan inovasi agar bisnis tahu yang dikelola dapat berkembang. Prof Suko dan tim juga memberikan pengarahan tentang pengolahan limbah tahu yang ramah lingkungan.
Baca juga:
Peminat SNMPTN UB 2022 Sebanyak 40.094
|
“Beberapa permasalahan yang timbul pada pengrajin tahu adalah bagaimana memproduksitahu yang higienis dan menarik konsumen serta tidak mengganggu lingkungan. Pemasaran produk juga masih secara tradisional. Demikian pula dengan hasil samping produksi yang berupa limbah cair belum dimanfaatkan agar mempunyai nilai lebih, ” ucap Suko.
Pengmas FF UNAIR tersebut berkolaborasi bersama Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Mereka memberikan penyuluhan mengenai pemasaran dan strategi produk dalam mengoptimalkan penjualan tahu dan pengenalan tentang Nata de Whey sebagai pangan sehat. Nata de Whey yang merupakan produk olahan limbah cair pembuatan tahu menjadi makanan siap saji.
Kegiatan pengmas FF UNAIR dalam rangka dies natalis ke-59 bersama pengrajin tahu Tinalan di Kota Kediri. (Dok. Istimewa)
“Penyuluhan ini kemudian dilanjutkan dengan lomba pembuatan kemasan dan label produk tahu serta mengunggahnya pada media sosial, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tahu Tinalan melalui media sosial dan mengetahui peningkatan ketrampilan pengrajin tahu memanfaatkan media sosial untuk promosi, ” katanya.
Pengabdian masyarakat ini berhasil menyasar 15 orang pengrajin tahu di kelurahan Tinalan, Kota Kediri, dan juga pelaku UMKM. Lurah Tinalan juga mengapresiasi kehadiran tim pengmas UNAIR. Menurutnya, pengmas sangat bermanfaat dan membuka peluang usaha baru yang juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Sebagai informasi, pengmas FF UNAIR menjadi salah satu implementasi SDGs 3 yakni good health and well being dan SDGs 17 partnership for goals. (*)
Penulis: Septiana Wulandari
Editor: Binti Q. Masruroh