SURABAYA – Delapan bidang keilmuan Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil masuk jajaran terbaik dunia dan Indonesia. Subject Law menempati posisi dunia #101-150, Indonesia #1. Subject Accounting & Finance menempati posisi dunia #201-250, Indonesia #2. Subject Economic & Econometric menempati posisi dunia #251-300, Indonesia #1. Subject Business & Management Studies peringkat dunia #301-350, Indonesia #3. Subject Sociology peringkat dunia #251-300, Indonesia #3. Subject Medicine peringkat dunia #401-450, Indonesia #2. Subject Social Sciences & Management peringkat dunia #232, Indonesia #3. Subject Art & Humanities peringkat dunia #401-450, Indonesia #4.
Capaian di atas merupakan pemeringkatan yang dilakukan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) by Subject 2022. Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia itu kembali merilis hasil pemeringkatan berbagai universitas di dunia berdasarkan bidang keilmuan.
Mengenai hal itu, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi dr Muhammad Miftahussurur MKes SpPDKGEH PhD mengatakan, ia menyambut gembira. Pasalnya, perolehan pemeringkatan QS WUR by Subject tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.
“Ini merupakan perayaan untuk semuanya dari UNAIR. Perayaan by subject itu bukan berarti fakultas tertentu menjadi jauh lebih tinggi dari fakultas lain, tidak begitu, ” ungkap dr Miftah pada wawancara Kamis (7/4/2022).
Dalam penjelesannya selanjutnya, ia mencontohkan pada kategori pemeringkatan medicine, hal ini tidak berarti keberhasilan bagi FK saja, namun juga bagi FKG, FF, FKp, FKH, dan FKM. “Ini pencapaian dari UNAIR dengan genderang yang ditabuh secara bersama-sama dipimpin oleh Bapak Rektor, ” tegas dr Miftah.
Selanjutnya, ia menuturkan bahwa pencapaian itu diharapkan dapat memberi implikasi yang luar biasa bagi seluruh keluarga besar serta stakeholder di Universitas Airlangga. dr Miftah juga menjelaskan bahwa selama ini pihak universitas telah melakukan perubahan strategi guna meraih peringkat QS WUR by Subject. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan brainstorming dengan para dekan di fakultas mengenai pentingnya pemeringkatan by Subject.
“Pemeringkatan by Subject ini otomatis akan mempengaruhi prodi-prodi di bawahnya (fakultas, - red) dalam proses penerimaan mahasiswa baru dan reputasi kita di nasional maupun internasional, ” tuturnya.
Selain itu, dr Miftah menyebutkan bahwa pihak universitas juga memfokuskan diri pada academic peer list dan employee reputation yang mendukung pemeringkatan by Subject ini. “Kita tidak asal memilih academic peer list kita. Di tahun ini, UNAIR juga mencanangkan untuk betul-betul fokus kerja sama pada universitas yang masuk 100 top dunia, ” tegas dr Miftah.
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
Guna terus meningkatkan peringkat UNAIR, utamanya di level internasional, dr Miftah menuturkan pentingnya internasionalisasi UNAIR seperti menyegerakan peresmian Airlangga Hub (cabang UNAIR di luar negeri, - red). Adanya Airlangga Hub itu, diharapkan dapat menarik lebih banyak adjunct professor serta menarik para mahasiswa asing untuk datang ke UNAIR. Ia juga mengharapkan dukungan pemerintah agar UNAIR semakin go global serta mampu memasarkan UNAIR di level dunia.
“Ini adalah awal kita untuk mencapai capaian yang sangat-sangat belum pernah kita capai. Kita akan melangkah pada era dimana UNAIR sangat percaya diri menatap dengan kuat bahwa kami bukan berasal dari nomor dua atau tiga. Tahun ini kami mencanangkan 100 besar Asia, ” tutup dr Miftah. (*)